JournalFinder: Tool untuk mencari jurnal yang pas untuk paper kita

Mungkin kita pernah terima email dari editor seperti ini ya…

Although yours is a potentially good paper, the issue addressed appears to be outside the scope of IJHxxx. We suggest that your paper would be more appropriate for submission to another journal, more relevant to its content.

atau seperti ini

Thank you for submitting your manuscript to the International Journal of XXX. I am sorry to inform you, though, that it is outside the scope of the journal. You can learn more about our journal at www.tandfonline.com/r/jxxx (Aims & Scope).

yang intinya sebenarnya paper kita direject karena out of scope atau tidak sesuai dengan jurnal yang dituju. Sedih kan? Padahal mungkin kita sudah merasanya, paper kita udah sesuai jurnalnya kok… tapi kok ditolak…

Mungkin di benak kita, kita sudah merasa bahwa paper yang kita submit itu sudah pas dengan jurnal yang mau kita tuju. Tapi ternyata, bisa jadi paper tersebut kurang pas untuk dimuat di jurnalnya. Nah kalau sudah begini, biasanya sebelum meneruskan ke reviewer, editor akan langsung mengirimkan ke authors decision untuk menolak paper yang disubmit.

Nah… untuk mengantisipasi agar paper tidak direject pada saat desk evaluation oleh editor, beberapa publisher seperti elsevier dan springer sebenarnya memberikan semacam tool untuk mengecek sebenarnya paper yang akan disubmit itu cocoknya di jurnal apa.

Di sini saya coba menunjukkan bagaimana sih proses finding the right journal untuk submission?

Tool pertama adalah journal finder yang disediakan oleh elsevier (https://journalfinder.elsevier.com/). Untuk menggunakan tool ini, setidaknya kita perlu judul, abstract, dan keywords dari paper kita. Pastinya item ini sudah ada lah ya sebelum kita submit paper.

Tampilannya seperti ini, di sini kita perlu memasukkan judul dari paper yang akan disubmit, kemudian abstract-nya, berikut keywords dari paper yang akan disubmit. Field of research sebenarnya opsional, tapi kalau bisa kita isikan akan memudahkan bagi si journal finder untuk me

Tampilan JournalFinder

Ok, kita coba memasukkan sebuah paper untuk mencari jurnal yang pas untuk submission paper kita. Di sini saya mencoba memasukkan judul, abstrak, dan keywords untuk paper yang akan kita submit.
Misal, saya ingin mencari jurnal yang suitable untuk paper berjudul “Driving performance and EEG fluctuations during on-the-road driving following sleep deprivation.” Untuk itu, di sini saya masukkan judul paper saya, abstract, dan keywords-nya. Field of research bisa kita kosongi, tapi akan lebih baik lagi kalau kita isikan.

Input data untuk JournalFinder

JournalFinder akan memberikan beberapa rekomendasi jurnal mana yang kira-kira sesuai dengan paper yang akan kita submit. Sebagai contoh, dengan input yang saya masukkan seperti gambar di atas, akan menghasilkan rekomendasi seperti pada Gambar di bawah ini

Hasil rekomendasi dari JournalFinder

Di sini akan ditampilkan (bisa sampai 50 jurnal) yang sesuai dengan judul, abstract, dan keywords yang kita masukkan. Kalau dari hasil input saya tadi, di sini kita bisa lihat bahwa paper saya ini kemungkinan besar akan sesuai atau pas untuk disubmit di Accident Analysis and Prevention (AAP) atau di Transprtation Research Part F: Traffic Psychology and Behavior (TR-F). Selain itu, di bawahnya juga ada beberapa jurnal yang direkomendasikan yang kemungkinan sesuai dengan paper kita tentunya.

Setelah itu?
Ya sudah… tinggal kita masuk ke halaman jurnalnya, cek author guideline nya seperti apa, dan lakukan submission.

Eh, tapi sebelum itu perlu juga kita lihat beberapa metric atau informasi yang disajikan oleh JournalFinder.


Dari Gambar di atas, bisa kita temukan beberapa informasi seperti CiteScore, impact factor, acceptance rate, time to 1st decision, dan time to publication.

Kita coba berkenalan dengan informasi tersebut satu persatu ya.

CiteScore dan Impact Factor di sini (mungkin) bukan hal baru ya bagi kita. Di sini menunjukkan seberapa besar kualitas dari jurnal yang akan kita tuju. CiteScore di sini merupakan salah satu metric dari Scopus terhadap suatu jurnal. Biasanya menunjukkan berapa banyak sitasi dari artikel yang ada pada jurnal atau proceeding dalam kurun waktu tertentu yang kemudian dibagi dengan jumlah publikasi yang ada pada jurnal atau proceeding tersebut. CiteScore dan impact factor ini (menurut saya) sangat bermanfaat untuk positioning strategi dalam submisi paper ke dalam sebuah jurnal.

CiteScore dari sebuah jurnal

Acceptance rate. Ini menunjukkan berapa persen paper yang disubmit ini akan diterima di sebuah jurnal. Kalau dari Gambar hasil JournalFinder di atas, acceptance rate dari AAP adalah 20%, yang artinya dari 100 buah paper yang masuk, hanya 20 paper yang akan diterima. Sedangkan TR-F memiliki acceptance rate 29%, artinya dengan jumlah paper yang masuk 100 buah, 29 paper kemungkinan besar akan diterima. Lantas apa hubungannya dengan penentuan jurnal untuk submisi? Menurut saya, ini juga penting untuk positioning dari paper kita. Kalau kita yakin paper kita kualitasnya memang bukan abal-abal, submit di AAP tentunya lebih baik. Tapi kalau misal kita nggak pede dengan paper kita, dalam hal misal– alat yang dipakai masuk kategori low cost (misale), submit di TR-F would be an option. Kalau saya pribadi, biasanya akan memilih submit di AAP terlebih dahulu, baru turun level ketika ternyata direject di AAP.

Time to 1st decision, berapa lama sih waktu yang dibutuhkan untuk keputusan pertama, apakah paper akan ditolak atau revisi major? AAP dan TR-F memiliki waktu yang sama, yakni 6 minggu. Hal ini berarti paper yang kita submit itu, kemungkinan besar mendapatkan komen dari reviewer dan kemudian diputuskan oleh pak editor kalau paper ditolak atau diterima (dengan revisi) itu sekitar 6 minggu.

Time to publication, kalau ini menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan dari mulai paper itu accepted sampai publish di paginated version (dalam hal ini paper kita sudah dipublish di jurnal dengan nomor dan volume serta sudah ada nomor halamannya). Sebenarnya time to publication ini ada dua, yang pertama adalah versi online first, biasanya beberapa minggu setelah accepted. Kedua adalah versi final atau versi paginated.

Nah, untuk AAP sendiri memiliki time to publication sekitar 15.2 minggu. Cukup lama ya… Tetapi, paper yang accepted akan dipublikasikan dalam bentuk online first sekitar 2.8 minggu setelah accepted. Sementara itu, untuk TR-F memiliki time to publication sekitar 15.9 minggu dan online first sekitar 3.4 minggu.

Publication time pada Accident Analysis and Prevention

Nah, dari empat parameter itu yang bisa kita jadikan salah satu dasar bagi kita untuk menentukan kira-kira strategi untuk submission paper kita bagaimana. Kalau misal CiteScore dan Impact Factor bukan tujuan utama, tapi ingin publish lebih cepat, maka bisa memilih jurnal yang memiliki time to 1st decision yang lebih cepat. Ini biasanya jadi pertimbangan utama bagi yang membutuhkan syarat publikasi untuk kelulusan 🙂 Semakin cepat 1st decision, maka (mungkin) akan semakin lebih baik.

Nah, itu kira-kira terkait dengan bagaimana mencari jurnal yang sesuai dengan manuscript paper kita ini dengan menggunakan JournalFinder. Next, mungkin saya akan coba memperkenalkan tool yang mirip dengan ini yang disiapkan oleh Springer dan publisher lainnya.